Semboyan ini selalu disampaikan oleh Pak Yai Ghofur kepada para santri dan telah saya dengarkan semenjak saya masih duduk dibangku sekolah Mts kelas 9. Pemimpin itu melayani, siap melarat demi kepentingan umat. Lalu saya pernah menuliskannya diblog pribadi saat duduk dibangku kuliah. Setelah merenung dan berfikir ulang, bahwa kepemimpinan ku pernah begitu didengar dan diikuti saat duduk dibangku SMK. Semua bermula dari keinginan untuk melayani teman-teman se kelas. Pelayanan itu berupa mengajarkan kepada mereka apa yang ku ketahui dan menjadi kesulitan mereka dalam belajar, melayani mereka dalam hal absensi, memanggil guru saat jam belajar sudah di mulai dan beliau terlambat hadir, melayani mereka dalam mendapatkan informasi sekolah, melayani mereka dalam penataan kelas yang nyaman dan aman, membersihkan kelas dengan penuh kesadaran, melayani mereka saat belajar komputer, mendahulukan kepentingan mereka, membagikan buku LKS kepada mereka, merapikan perlengkapan kelas saat pulang sekolah, dan semuanya ku mulai dengan kejujuran. Selain itu, saya tidak pernah menjadi contoh yang buruk saat itu, saya tidak pernah terlambat masuk sekolah, selalu berpakaian rapi dan bersih, tertib, menyelesaikan tugas sekolah dengan baik, dan saya menjadi berkembang luar biasa.
Jadi intinya ada 3 jika kita ingin menjadi agen perubahan:
1. Jujur dan bisa dipercaya
2. Menjadi panutan dan penuh kasih sayang
3. Melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain (itsar).
Baiklah, mari kita lihat ketiga hal tersebut jika kita carikan padanan katanya dalam 9 nilai antikorupsi (Jujur, tanggung jawab, disiplin, mandiri, kerja keras, Sederhana, berani, peduli dan adil) ada dimanakah ia?
1. Jujur
2. Kerja Keras
3. Peduli